Merenung untuk satu menit,
Selasa, September 09, 2008
di balik kesunyianku, ada kesunyian lainnya. dan bagi ia yang tinggal disana,kesepianku bagaikan sebuah pasar yang ramai dan keheninganku adalah berkecamuknya suara-suara.
diriku terlalu muda dan terlalu resah untuk mencari kesunyianku itu. suara-suara dari lembah jauh di sana masih terngiang di telingaku dan bayangan-bayangannya menghalangijalanku,membuatku tak kuasa pergi.
di balik bukit-bukit itu terdapat sebuah hutan kecil rindang. dan bagi ia yang tinggal di sana, kedamaianku bagaikan angin puyuh dan kegembiraanku hanyalah sebuah ilusi.
diriku terlalu muda dan terlalu liar mencari hutan itu. amis darah masih melekat di bibirku dan busur anak panahmasih tergenggam di tanganku, membuatku tak kuasa pergi.
di luar diri yang menderita ini, hidup sosok diriku yang bebas. dan baginya mimpi-mimpiku bagaikan sebuah pertempuran di senja hari dan segala hasratku hanyalah tulang-tulang yang berserakan.
diriku terlalu muda dan terlalu kejam untuk menjadi diriku sendiri yang terbebas.
dan bagaimana mungkin aku menjadi diriku sendiri terbebas, kecuali jika aku mampu membunuh penderitaanku sendiri.
bagaimana mungkin dau-daunku mampu melayang dan berdendang bersama angin kecuali jika akarku harus layu dalam kegelapan.
bagaimana mungkin elang dalam diriku ini membumbung menuju matahari
posted by ambul @ 06.28.00  
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home
 
About Me

Name: ambul
Home: disini tempat ku, Indonesia
About Me:
See my complete profile
Previous Post
Archives
Shoutbox

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus.

Links
Powered by

Blogger Templates

BLOGGER